top of page
Ice Hendriani

Perawat Masa Kini: Tantangan dan Pergumulannya


Profesi perawat merupakan salah satu bagian dari tenaga kesehatan dengan proporsi terbanyak di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan tahun 2022 yang diolah Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tenaga kesehatan di Indonesia mencapai 1,4 juta orang. Dari jumlah tersebut, paling banyak adalah perawat dengan jumlah 563 ribu orang. Hal ini mencerminkan bahwa perawat mempunyai peran yang penting terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan baik di area pelayanan rumah sakit maupun di puskesmas.


Ada beberapa tantangan yang dihadapi perawat saat ini, antara lain:

  • Banyaknya pendidikan tinggi keperawatan yang tidak terstandar

Hal ini mempengaruhi kemampuan perawat baru dalam memberikan pelayanan yang profesional dan mempengaruhi kemampuan adaptasi perawat di dunia kerja. Oleh karena itu pentingnya pemerintah memperhatikan standar berdirinya suatu Lembaga Pendidikan Kesehatan (Keperawatan). Saat ini mayoritas pendidikan perawat masih diploma, oleh karena itu pemerintah dan pihak rumah sakit memberikan kesempatan perawat dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang Ners atau Magister Keperawatan sehingga perawat mampu bermitra dengan dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Persepsi perawat adalah “pembantu” dokter hanya bisa dihilangkan dengan peningkatan pendidikan dan kompetensi perawat.

  • Harapan pasien terhadap pelayanan yang lebih baik.

Adalah harapan setiap pasien untuk menerima pelayanan kesehatan yang baik. Ketika mendapatkan tindakan atau terapi, yang pasien harapkan adalah perawat yang melayani memiliki kemampuan dan komunikasi yang baik. Sebagai contoh ada perawat yang ahli dalam memasang intravenous (IV) line tetapi tampak jutek atau tidak ramah tentu akan membuat pasien mengeluh. Demikian pula sebaliknya, perawat yang sangat ramah tetapi tidak mampu memasang IV line dengan baik juga akan menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi pasien.


Aspek lain dalam pelayanan kesehatan saat ini adalah memberikan edukasi. Salah satu standar pelayanan rumah sakit adalah pasien dan keluarga pasien dilibatkan dalam semua aspek perawatan dan tata laksana medis mereka melalui edukasi. Pasien dan keluarga diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan mengenai kondisi medisnya, diagnosis pasti, serta rencana perawatan dan terapi. Dalam hal ini, individu yang memberikan edukasi diharapkan memiliki pengetahuan tentang topik yang akan diedukasikan dan keterampilan komunikasi untuk melaksanakan edukasi tersebut.


Disinilah kemampuan perawat untuk memberikan edukasi kepada pasien menjadi sebuah tantangan. Hal ini karena pasien mengharapkan adanya penjelasan yang detail terhadap kondisi penyakitnya ataupun terkait rencana tindakan yang akan dilakukan setiap harinya. Disaat dokter tidak selalu ada di ruangan perawatan atau hanya mempunyai waktu yang terbatas saat visit pasien, perawat harus bisa hadir dan menjawab tantangan ini. Oleh karena itu perawat perlu meningkatkan kemampuannya terkait penyakit dan perawatannya sehingga bisa memberikan edukasi yang sejalan dengan program dokter yang merawat. Perawat juga harus mampu membuat rencana perawatan sesuai bidang pelayanan keperawatan yang mencakup bio, psiko, sosio dan spiritual pasien.

  • Tantangan kuantitas dan kualitas pelayanan keperawatan.

Masalah yang lain adalah beban Kerja perawat yang tinggi. Salah satu komplain pasien yang paling sering di sampaikan adalah respon perawat yang lama terhadap panggilan pasien. Hal ini bisa diakibatkan karena perawat yang memiliki beban kerja yang tinggi serta perbandingan perawat dan pasien yang tidak sesuai sehingga perawat harus melakukan beberapa tugas dalam satu waktu. Belum lagi perawat masih harus melakukan tugas-tugas non keperawatan seperti tugas administrasi, mengantarkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik dan yang lainnya. Oleh karena itu pemerintah atau rumah sakit harus membuat regulasi terkait perbandingan pasien dan perawat dan membuat job desk perawat. Hal ini akan membuat perawat mampu fokus dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

  • Tantangan untuk tetap menjadi Garam dan terang.

Perawat merupakan profesi yang sering sekali Tuhan ijinkan melihat pribadi manusia dari lahir sampai menutup mata. Melihat pribadi yang mengalami kesakitan dan ketidakberdayaan, marah, putus asa dan mencari pertolongan Tuhan. Oleh karena itu, kita sebagai perawat harus meningkatkan pengetahuan kita, ketrampilan dan komunikasi kita yang baik sehingga bisa menjadi berkat bagi pasien-pasien yang kita rawat. Menjadi perpanjangan kasih Tuhan. Mengisi diri dengan Firman Tuhan adalah dasar yang penting karena kita tidak akan mampu memberikan pelayanan yang baik jika tanpa pertolongan-Nya.


Firman Tuhan dalam Kolose 3: 23 berkata “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”, kiranya menguatkan kita dalam memberikan pelayanan yang terbaik, tidak menjadi “hambar” atau “marah” ketika berhadapan dengan pasien yang terkadang menjadi kasar atau tidak sabar dalam “penderitaan” mereka. Kiranya Tuhan memampukan kita menjalankan panggilan sebagai perawat.


/stl


*Penulis saat ini bekerja sebagai perawat


245 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


Hubungi Kami
bottom of page